Meskipun masih berdakwah diam-diam, banyak orang yang menyatakan ingin menikmati indahnya Islam. Islam memang indah kawan, bisa menyentuh hati yang paling dalam. Sungguh tiada benar bila Islam identik dengan kekerasan dan lain sebagainya (ma'af).
Islam selalu mengajarkan kebenaran, santun dan selalu menghormati manusia lain tak pandang agama yang dipeluk oleh orang tersebut.
Kisahnya.
Di antara sekian anak yang pertama masuk islam adalah Ali bin Abi Thalib dan Zaid.
Sungguh beruntung kedua anak itu. Mereka bisa tingal di rumah Nabi Muhammad SAW, seorang manusia yang selalu dipuji baik di langit maupun di bumi. Tak semua orang bisa seberuntung mereka.
Anak pertama yang masuk islam adalah Ali, kemudian diikuti oleh Zaid. Mereka menikmati kebahagiaan menjadi anak-anak muslim pertama, mempelajari islam, ajaran terbaik yang paling indah langsung bersama Rasulullah SAW.
Ali tidak pernah terpisah dari Rasulullah SAW meski hanya sebentar. Ali selalu mengikuti kemana saja Rasulullah SAW pergi, bahkan ke gunung dan ke padang pasir.
Mereka selalu shalat bersama, Ali terlihat begitu bahagia dengan apa yang dia lakukan bersama Rasulullah SAW.
Berita tentang perubahan sikap Ali semenjak dekat dengan Nabi Muhammad SAW terdengar ibunya. Ibu Ali mendengar jika putranya itu tidak pernah terpisah dari Rasulullah SAW, shalat bersama dan sebagainya.
Karena tidak tahu seperti apa ajaran islam, ibu Ali pun menjadi khawatir (hal yang lumrah bila seorang ibu khawatir karena belum mengetahui apakah diajari kebenaran atau sebaliknya).
Hingga suatu hari, ia berkata kepada suaminya, Abu Thalib,
"Berhati-hatilah! Anakmu kurasa sudah menghabiskan terlalu banyak waktu bersama Muhammad. Aku takut sesuatu yang membahayakan akan terjadi padanya," ujar Ibu Ali.
Abu Thalib memang tipe orang yang tidak suka menilai seseorang dari satu sisi saja, ia pun tak suka mendengarkan penjelasan dari satu pihak. Abu Thalib pun berusaha mencari kebenarannya dengan caranya sendiri.
Untuk itu, tanpa sepengetahuan istrinya, ia selalu pergi meninggalkan rumah untuk mengetahui apa yang terjadi. Ia pun mencari tahu dimana keponakan dan putranya itu berada.
Dukungan Orang Tua.
Setelah mendapat informasi tentang keberadaan Rasulullah SAW dan anaknya, Abu Thalib pun kemudian pergi ke sana. Ternyata keponakan dan anaknya sedang shalat bersama di sebuah lembah di luar kota Makkah. Abu Thalib mengawasinya dari kejauhan, ia pun mengamati mereka beberapa lama.
Setelah Rasulullah SAW dan Ali selesai menjalankan shalat, Abu Thalib pun mendekati mereka.
Abu Thalib menyapa Nabi Muhammad SAW dan bertanya,
"Muhammad, ajaran apakah yang kau jalankan ini?"
Seperti biasa, Rasulullah SAW mengatakan dengan jujur tentang ajaran yang sedang Beliau anut,
"Paman, ini adalah ajaran yang paling indah, Islam namanya. Kau ada dalam daftar teratas orang yang akan aku ajak masuk Islam. Kau berhak memeluk Islam melebihi dari siapa pun. Berhentilah menyembah berhala dan berdoalah kepada Allah Yang Esa."
Abu Thalib paham betul dengan karakter dan watak keponakannya itu. Muhammad dari kecil terkenal jujur dan tak akan pernah berbohong. Abu Thalib diam sejenak, memikirkan apa yang diucapkan Rasulullah SAW.
"Apa yang akan dikatakan orang-orang kalau aku, seorang pemuka di Makkah melakukan apa yang diminta keponakannya?" bisiknya dalam hati.
Karena khawatir pendapat orang-orang tentangnya, Abu Thalib berkata,
"Aku tidak bisa meninggalkan ajaran amaku. Tapi, kamu teruskan saja menjalankan ajaran barumu. Aku bersumpah, selama aku masih hidup, tidak akan ada orang yang bisa menyakitimu," kata Abu Thalib.
Kemudian ia berpaling kepada anaknya,
"Anakku, bagaimana pendapatmu?"
"Ayah..," kata Ali.
"Aku sudah beriman kepada Allah dan Rasul yang diutus-Nya. Aku sudah menjadi pengikut Muhammad SAW, aku pun sudah shalat bersamanya," kata Ali.
"Memang itulah yang tepat untuk kau lakukan, anakku," kata Abu Thalib.
"Ia akan mengajakmu kepada kebaikan. Lakukan semua yang dikatakannya kepadamu dan jangan pernah meninggalkannya," tambahnya.
Akhirnya Ali pun merasa lega mendengar perkataan ayahnya. Sekarang Ali benar-benar merasa tenang dan tanpa rasa takut lagi kalau diketahui oleh orang tauanya.
(Abu Thalib ini adalah paman dari Rasulullah SAW yang selalu setia melindungi dan mengayomi keponakannya hingga akhir hayatnya, namun sayang paman Nabi yang satu ini belum masuk Islam sampai meninggalnya, hingga turunlah sebuah ayat yang menyatakan hal itu terhadap Rasulullah dan paman Nabi. Mungkin lain kali akan dikisahkan).
Jumat, 19 Agustus 2011
Senin, 15 Agustus 2011
"Dahsyatnya Sedekah: Batu Ginjalpun Hilang"
Kisah ini dialami oleh tetangga saya. Karena sakit batu ginjal yang dideritanya semakin parah, terpaksa dia harus opname di rumah sakit. Dari hasil diagnosa, dokter memutuskan untuk menyembuhkan sakit tetangga saya itu, jalan satu-satunya adalah dengan cara operasi.
Kabar itu sungguh mengejutkan bagi tetangga saya ini. Jangankan dioperasi, pada jarum suntik saja dia takutnya setengah mati. Dia bersikukuh tidak mau operasi, dia bersikeras menggunakan obat-obatan saja untuk mengobati sakit batu ginjalnya, walau dokter sudah memberi keputusan harus operasi.
Ditengah kebingungan, istrinya mendapatkan buku “The Miracle of Sedekah” karya ustad Yusuf Mansur. Buku itu memang berisi ulasan yang sangat bagus akan kekuatan sedekah. Dari buku itulah sebuah titik terang didapatkan tetangga saya, sebuah kesimpulan bahwa sedekah bisa mengatasi 1001 masalah, masalah kesehatan salah satunya. Akhirnya dengan keyakinan yang tinggi bahwa sedekah bisa juga menyembuhkan penyakit, sang suami meminta istrinya mengambil sejumlah uang untuk disedekahkan dengan niat agar penyakitnya bisa sembuh tanpa operasi.
Setelah uang diambil, uang itu dibagi dalam beberapa amplop. Kemudian uang itu dibagikan pada pasien dan keluarga di kelas 3, yang notabene adalah kalangan tidak mampu. Selain itu, semua bingkisan yang dibawa oleh teman-teman kantor atau relasinya, semuanya disedekahkan pada para tukang becak yang mangkal di depan rumah sakit.
Tak terasa, sudah tujuh hari tetangga saya opname di rumah sakit. Pada hari ketujuh itulah pernyataan mengejutkan datang dari dokter yang biasa menangani sakitnya. Dokter itu bilang bahwa batu ginjal yang berada dalam tubuhnya sudah tidak ada lagi sehingga operasi tidak jadi dilakukan…Subhanallah.
Kisah ini disampaikan tetangga saya saat memberikan ceramah tarawih malam tadi. Kebetulan tema ceramah dia adalah kekuatan sedekah, maka dia sekaligus menceritakan kisahnya yang berhubungan dengan sedekah itu agar bisa diambil hikmahnya bagi kami semua.
Dalam sebuah hadist, saat malaikat menanyakan apa kekuatan yang bisa mengalahkan gunung, Allah menjawab besi. Saat ditanya lagi apa yang lebih kuat dari besi, Allah menjawab api. Saat ditanya lagi apa yang lebih kuat dari api, Allah menjawab air. Ditanya apa yang lebih kuat dari air, Allah menjawab angin. Saat ditanya apa yang lebih kuat dari segala yang diciptakan tersebut Allah menjawab; SEDEKAH yang dilakukan tangan kanan tanpa diketahui oleh tangan kiri (maksudnya sedekah tanpa disertai pamer pada sesama manusia).
So…di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, yuk kita berlomba-lomba sedekah. Karena kekuatan sedekah sungguh luar biasa dan bisa untuk mengatasi 1001 masalah. Semoga artikel saya ini bermanfaat, sukses untuk anda…..
Tidak Sabar Berbuka Puasa
Suatu hari pada bulan ramadhan seorang anak tidak sabar menunggu adzan maghrib dan mengeluh pada bapaknya. "Bapak, maghribnya jam berapa sich?" "Jam 6, sabar dong" Jawab bapaknya dengan santai. "Kok dari tadi masih jam 3 terus" "Emang knp?" "Kan pengen cepet buka puasa pak..., apa kita putar aja jamnya biar jam 6?" "Ya udah..." "Asyikkk..." Kata anak itu dan segera memutar jarum jam sampe ke angka 6. "Pak...udah jam 6 tuh, buka puasa yok..." "Lho... itukan baru jam di kamar. Di ruang tamu, di ruang tengah, di kamar bapak, dan di dapur belum." "Oh...gitu ya pak, harus jam 6 semuanya?" Respon anak itu manggut-manggut, lalu berlari dan memutar semua jam di rumahnya. "Bapak udah semua..." Teriaknya girang. "Jam tetangga-tetangga dan masjid udah?" "Lho...kok sampe jam tetangga dan masjid juga??" "Ya iyalah....kan harus jam 6 semuanya, baru bisa buka puasa" "Ya....capek dhe, mending nunggu aja, ketimbang mesti capek-capek muter jarum jam sedesa."
Minggu, 14 Agustus 2011
Cerita "Raja Yaman yang Ingin Menghancurkan Ka'bah"
Cerita ini ku Persembahkan buat Bunda, Umi, Mami dan anak-anakku tercinta yang ada di TKIT Fathona Palembang.....

Anak-anak yang Abi Cintai…
Pernahkah kalian membaca surat Al-Fiil?
Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Kaafirun.
Pernahkah kalian membaca surat Al-Fiil?
Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Kaafirun.
Nama Al-Fiil diambil dari kata Al-Fiil yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya gajah. Mari kita simak bacaan surat tersebut disertai dengan artinya:
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabbmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Surat Al-Fiil mengemukakan cerita pasukan bergajah dari Yaman yang dipimpin oleh Abrahah yang ingin meruntuhkan Ka’bah di Makkah. Peristiwa ini terjadi pada tahun Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan. Kalian ingin tahu kisah selengkapnya?
Abrahah adalah gubernur negeri Yaman yang merupakan bagian dari Kerajaan Habasyah yang kini dikenal dengan nama Negeri Ethiopia. Penduduk Negeri itu menganut agama Nashrani.
Abrahah berkeinginan agar bangsa Arab pada saat itu untuk berhaji ke San’a, ibu kota Yaman, tidak ke Kota Makkah tempat Ka’bah berada.
Untuk itu, dia membuat sebuah gereja yang bernama Al-Qullais. Tempat ibadah ini tiada bandingannya. Suatu saat, salah seorang dari suku Quraisy dari Makkah ingin merendahkan kedudukan gereja ini dengan cara membuang hajatnya di gereja. Dia telah mengotori dinding gereja tersebut, kemudian melarikan diri.
Mengetahui hal ini, Raja Abrahah sangat murka. Dia langsung memerintahkan pasukannya untuk menyerang Kota Makkah dan menghancurkan Ka’bah. Di antara pasukan tersebut terdapat tiga belas ekor gajah. Gajah terbesar bernama Mahmud.
Selama perjalanan mereka menuju Makkah, banyak suku dari Bangsa Arab berusaha menghadang Abrahah dan pasukannya, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil mengalahkan mereka.
Akhirnya, Abrahah pun sampai di dekat Kota Makkah. Di sana terjadi perundingan antara dia dan pemuka Kota Makkah. Pemuka Kota Makkah itu adalah Abdul Mutthalib, kakek Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hasil perundingan itu adalah Abrahah akan mengembalikan unta-unta Abdul Mutthalib yang telah diambil oleh pasukannya. Adapun urusan penyerangan Kota Makkah, maka ini tergantung keputusan yang akan diambil oleh Abrahah sendiri.
Abdul Mutthalib pun kemudian memerintahkan penduduk Makkah untuk mengungsi dari kota tersebut, sementara Abrahah memutuskan untuk melanjutkan niatnya. Pasukannya bergerak terus menuju Kota Makkah sampai ke Lembah Muhassir.
Ketika pasukan itu sedang berada di tengah lembah, tiba-tiba muncul sekumpulan burung. Burung-burung tersebut menghujani pasukan dengan batu-batu kecil.
Tidaklah batu itu menimpa tubuh pasukan Abrahah, kecuali tubuhnya akan hancur tercerai-berai. Mereka binasa dengan keadaan yang mengenaskan.
Abrahah Al-Ashram pun melarikan diri dalam keadaan tubuhnya hancur sepotong demi sepotong sampai dia meninggal di Yaman.
Ini merupakan kemenangan yang Allah ‘azza wa jalla anugerahkan kepada penduduk Makkah dan juga bentuk perlindungan Allah kepada rumah-Nya, yaitu Ka’bah di Makkah. (*)
Rencana Prorgam Gawean POMG TKIT Fathona ......
POMG merupakan wadah bagi penyampaian aspirasi para orang tua dan pihak-pihak lain ke sekolah atau sebaliknya sehingga proses pendidikan dapat berjalan secara lebih baik. Sebagaimana fungsi dan peran komite sekolah seperti tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no.044/U/2002, yaitu sebagai pemberi pertimbangan, pendukung dan pengontrol jalannya proses pendidikan, maka perlu kiranya komite sekolah menyusun program kerja. Secara umum.program kerja komite sekolah selaras dengan apa yang telah diprogramkan sekolah karena dalam jadwal pelaksanaannya nanti menyesuaikan dengan kalender akademik yang telah ditetapkan oleh TKIT Fathona. Setelah terbentuknya Pengurus Persatuan Orang tua murid dan Guru (POMG), periode 2011-2012, berikut adalah Program Kerjanya:
A. Program Rutin
1. Pertemuan Rutin antara Orang Tua Siswa, Bunda untuk mengevaluasi perkembangan Siswa,
2. Terlibat dan Membantu kegiatan keluar TKIT Fathona, yaitu dengan menyediakan kendaraan, yang melibatkan orang tua murid. Sehingga dapat menekan biaya transportasi kegiatan tersebut,
3. Bulan Ramadhan menghimpun Zakat, Infaq, Sodakoh dan Wakaf (ZISW) kerja sama antara Bunda, Orang Tua dan Anak-Anak.
4. Hari Bapak/Papa/Abi menjemput anak-anak kesayangan “Jumat Usroh”.
5. Program “Hari Cita-cita Anak”, ditetapkan hari Rabu (Anak-Anak bebes berekspresi memakai Pakaian yang dicita-citakannya).
B. Program Semesteran
1. Seminar, Workshop antara Orang Tua, Bunda dan Praktisi Pendidikan tentang Perkembangan Anak,
2. Mensosialisasi Program Pembelajaran Baru seperti Strategi, pendekatan dan model pada bunda, orang tua dan anak.
3. Hari Bapak/Ibu/Papa/Mama/Abi/Umi mengajar atau menjadi Fasilitator dalam Kelas sesuai dengan Keahliannya. (Jadwal Menyusul).
C. Program Tahunan
1. Family Day Program
2. Terlibat dan Membantu pentas Seni akhir tahun.
3. Membantu pelaksanan gladi resik dan pentas, mengkoordinir konsumsi, mengantar anak-anak untuk Kegiatan.
4. Pengumpulan Pakaian Layak Pakai untuk disumbangkan pada orang yang berhak menerimanya kerjasama Bunda dan Orang Tua.
5. Berbuka Bersama pada bulan Ramadhan sekaligus memberikan Sumbangan Pakaian Layak Pakai dan Zakat Fitrah pada orang yang berhak menerimanya.
Catatan:
Bapak/Ibu, Papa/Mama, Papi/Mami dan Abi/Umi....Tolong ditanggapiya rencana
Gawean kita niiii, bila perlu dapat mengusulkan beberapa gawean yang positif laennyo....
Sabtu, 13 Agustus 2011
Pengurus POMG TKIT Fathona
SUSUSNAN PENGURUS POMG TKIT FATHONA PALEMBANG
PERIODE 2011-2013
Pelindung : Ketua Yayasan Fathona
Penasehat : Bapak Apran, S.Si.
Bapak Yulian Candra
Ketua : Abi Najwa Bpk Muhammad Isnaini
Wakil Ketua : Mama Naila Ibu Endah
Sekretaris : Papa Arkan Bpk Teuku Rulli Hilman
Wakil Sekretaris : Mama Hakim Ibu Yanti
Bendahara : Mama Faris Ibu Lili
Bidang Usaha :
Koordinator : Mama Dhafa Ibu Harun
Anggota : Mama Dwiki Ibu Romilah
Mama Algina Ibu Candra
Bidang Pendidikan dan Latihan (Diklat) :
Koordinator : Mama Sazkia Ibu Dian Eka Sari
Anggota : Mama Fina Ibu Santi Fitri
Mama Zalfa Ibu Mira
Bidang Pembangunan :
Koordinator : Papa Sophie Bpk M. Tofik MK
Anggota : Mama Amel Ibu Suwandi
Mama Faqih Ibu Nurjannah
Bidang Kerohanian :
Koordinator : Ummi Izah Ibu Rika
Anggota : Mama Anisah Ibu Santi
Mama Aidil Ibu Septi
Bidang Humas Puslikasi :
Koordinator : Mama Aisyah Ibu Risma
Anggota : Mama Adinda Ibu Cira
Mama Rafi Ibu Novi
Palembang, 1 Agustus 2011
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Frania TKIT Fathona Palembang,
Kurniah, ST