Minggu, 09 Oktober 2011

Manfaat dan Kekuatan Dongeng pada Psikologi Anak

Pada zaman serba canggih seperti sekarang, kegiatan mendongeng di mata anak-anak tidak populer lagi. Sejak bangun hingga menjelang tidur, mereka dihadapkan pada televisi yang menyajikan beragam acara, mulai dari film kartun, kuis, hingga sinetron yang acapkali bukan tontonan yang pas untuk anak. Kalaupun mereka bosan dengan acara yang disajikan, mereka dapat pindah pada permainan lain seperti videogame. 
Kendati demikian, kegiatan mendongeng sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak manfaat, bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga orang tua yang mendongeng untuk anaknya. Kegiatan ini dapat mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak. Para pakar menyatakan ada beberapa manfaat lain yang dapat digali dari kegiatan mendongeng ini. Pertama, anak dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya. Hal yang belum tentu dapat terpenuhi bila anak hanya menonton dari televisi. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini. Kedua, cerita atau dongeng merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati. Misalnya nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seprti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut karena  di sini tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak. Ketiga, dongeng dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak. 
Setelah tertarik pada berbagai dongeng yang diceritakan, anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya. Tidak ada batasan usia yang ketat mengenai kapan sebaiknya anak dapat mulai diberi dongeng oleh Kak agam. Untuk anak-anak usia prasekolah, dongeng dapat membantu mengembangkan kosa kata. Hanya saja cerita yang dipilihkan tentu saja yang sederhana dan kerap ditemui anak sehari-hari. Misalnya dongeng-dongeng tentang binatang. Sedangkan untuk anak-anak usia sekolah dasar dapat dipilihkan cerita yang mengandung teladan, nilai dan pesan moral serta problem solving. Harapannya nilai dan pesan tersebut kemudian dapat diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan suatu dongeng tidak saja ditentukan oleh daya rangsang imajinatifnya, tapi juga kesadaran dan kemampuan pendongeng untuk menyajikannya secara menarik.
Manfaat Dongeng untuk anak :
1. Mengasah daya pikir dan imajinasi
2. Menanamkan berbagi nilai dan etika
3. Menumbuhkan minat baca

Kekuatan Dongeng pada Anak
Kak Bimo, seorang pecinta anak-anak, guru, trainer, sekaligus pendongeng yang sangat fasih dan piawai. Di kotanya Yogyakarta penulis mengenalnya tak hanya lantaran kemampuannya menyihir anak-anak dengan dramatis, namun juga karena muatan pesan moral yang dalam serta komprehensif mampu diselipkan dengan sangat apik dan tak membebani. Anak-anak demikian terbius segenap perhatian dan pikirannya pada alur cerita sederhana namun enak diikuti selama dongeng berlangsung. Kemudian kita mungkin mengenal PM Toh, pendongeng asal Aceh yang selalu mementingkan interaksi serta suasana yang aman dan nyaman bagi anak-anak yang mendengarkannya. Selain itu tak asing bagi kita yakni Kusumo Priyono, maestro dongeng Indonesia yang berpendapat bahwa dalam mendongeng biasanya ada sesuatu yang ingin disampaikan, terutama moral dan budi pekerti. Selain itu, yang tak kalah penting adalah sarat nuansa hiburan bagi anak-anak (edukatif dan kreatif) sehingga anak merasa senang dan terhibur. Demikianlah, anak-anak memang sangat senang mendengarkan cerita atau dongeng. Terutama cerita yang dibacakan oleh orang tua atau orang dewasa.

Menimbang Manfaat Dongeng
Tak bisa disangkal bahwa dongeng memang memiliki daya tarik tersendiri. Di sebagian sisi, terjadi suatu fenomena klise, bahwa anak-anak sebelum tidur kerap minta mendengar dongeng yang dikisahkan oleh ibu, nenek, atau orang dewasa yang berusaha menidurkannya. Meski bisa saja ditafsirkan bahwa dongeng tak selamanya menyenangkan, namun kenyataannya memang dongeng mudah membuat anak tertidur, disamping dongeng disetujui sebagai aktifitas rileks memang memiliki potensi konstruktif untuk mendukung pertumbuhkembangan mental anak. Bercerita atau mendongeng dalam bahasa Inggris disebut storytelling, memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah mampu mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak, mengembangkan kemampuan berbicara anak, mengembangkan daya sosialisasi anak dan yang terutama adalah sarana komunikasi anak dengan orang tuanya. (Media Indonesia, 2006). Kalangan ahli psikologi menyarankan agar orangtua membiasakan mendongeng untuk mengurangi pengaruh buruk alat permainan modern. Hal itu dipentingkan mengingat interaksi langsung antara anak balita dengan orangtuanya dengan mendongeng sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak menjelang dewasa.
Selain itu, dari berbagai cara untuk mendidik anak, dongeng merupakan cara yang tak kalah ampuh dan efektif untuk memberikan human touch atau sentuhan manusiawi dan sportifitas bagi anak. Melalui dongeng pula jelajah cakrawala pemikiran anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. Anak juga bisa memahami hal mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifikasikan diri dengan lingkungan sekitar disamping memudahkan mereka menilai dan memposisikan diri di tengah-tengah orang lain. Sebaliknya, anak yang kurang imajinasi bisa berakibat pada pergaulan yang kurang, sulit bersosialisasi atau beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Namun terlepas dari setumpuk teori manfaat tersebut, rasanya kita tetap harus berhati-hati. Karena jika kita kurang teliti, cukup banyak dongeng mengandung kisah yang justru rawan menjadi teladan buruk bagi anak-anak. Sebut saja dongeng rakyat tentang Sangkuriang yang secara eksplisit mengisahkan bahwa ibu kandung Sang-kuriang gara-gara bersumpah akan menjadi istri pihak yang mengambil peralatan tenun yang jatuh terpaksa menikah dengan seekor anjing. Tak cukup itu kondisi diperparah oleh kisah bahwa setelah membunuh sang anjing yang notabene adalah ayah kandungnya sendiri Sangkuriang sempat jatuh cinta dalam makna asmara kepada Dayang Sumbi, ibu kandungnya sendiri. Belum terhitung kelicikan Dayang Sumbi membangunkan ayam jago agar berkokok sebelum saat fajar benar-benar tiba, demi mengecoh Sangkuriang agar menduga dirinya gagal memenuhi permintaan Dayang Sumbi yakni merampungkan pembuatan perahu dalam satu malam saja. Karena muatan-muatan pada cerita dongeng harus dipertimbangkan dengan kondisi psikologi yang mungkin deserap oleh sang anak, jangan sampai terjadi kesalahan pemahaman dari dongeng yang dimaksudkan positif malah menjadi negatif...  http://www.dongengkakrico.com

Senin, 26 September 2011

"Empat Faktor Penyebab Anak Berperilaku Agresif" oleh Muhammad Isnaini

1. Faktor Biologis
Emosi dan perilaku dapat dipengaruhi oleh faktor genetic, neurologist atau faktor biokimia, juga kombinasi dari faktor ketiganya. yang jelas, ada hubungan antara tubuh dan perilaku, sehingga sangat beralasan untuk mencari penyebab biologis dari gangguan perilaku atau emosional. misalnya, ketergantungan ibu pada alcohol ketika janin masih dalam kandungan dapat menyebAnak berkebutuhan khususan berbagai gangguan termasuk emosi dan perilaku. Ayah yang peminum alkohol menurut penelitaian juga beresiko tinggi menimbulkan perilaku agresif pada anak. Perilaku agresif dapat juga muncul pada anak yang orang tuanya penderita psikopat (gangguan kejiwaan). Semua anak sebenarnya lahir dengan keadaan biologis tertentu yang menentukan gaya tingkah laku atau temperamennya, meskipun temperamen dapat berubah sesuai pengasuhan. Selain itu, penyakit kurang gizi, bahkan cedera otak, dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan emosi atau tingkah laku.
2. Faktor Keluarga
Faktor keluarga yang dapat menyebAnak berkebutuhan khususan perilaku agresif dapat diidentifikasikan seperti berikut. pertama, Pola asuh orang tua yang menerapkan disiplin dengan tidak konsisiten. Misalnya orang tua sering mengancam anak jika anak berani melakukan hal yang menyimpang. Tetapi ketika perilaku tersebut benar-benar dilakukan anak hukuman tersebut kadang diberikan kadang tidak, membuat anak bingung karena tidak ada standar yang jelas. hal ini memicu perilaku agresif pada anak. Ketidakonsistenan penerapan disiplin jika juga terjadi bila ada pertentangan pola asuh antara kedua orang tua, misalnya si Ibu kurang disiplin dan mudah melupakan perilaku anak yang menyimpang, sedang si ayah ingin memberikan hukuman yang keras. Kedua, Sikap permisif orang tua, yang biasanya berawal dari sikap orang tua yang merasa tidak dapat efektif untuk menghentikan perilaku menyimpang anaknya, sehingga cenderung membiarkan saja atau tidak mau tahu. Sikap permisif ini membuat perilaku agresif cenderung menetap. Ketiga, Sikap yang keras dan penuh tuntutan, yaitu orang tua yang terbiasa menggunakan gaya instruksi agar anak melakukan atau tidak melakukan sesuatu, jarang memberikan kesempatan pada anak untuk berdiskusi atau berbicara akrab dalam suasana kekeluargaan. Dalam hal ini muncul hukum aksi-reaksi, semakin anak dituntut orang tua, semakin tinggi keinginan anak untuk memberontak dengan perilaku agresif. Gagal memberikan hukuman yang tepat, sehingga hukuman justru menimbulkan sikap permusuhan anak pada orang tua dan meningkatkan sikap perilaku agresif anak. Memberi hadiah pada perilaku agresif atau memberikan hukuman untuk perilaku prososial. 
3. Faktor Sekolah
Beberapa anak dapat mengalami masalah emosi atau perilaku sebelum mereka mulai masuk sekolah, sedangkan beberapa anak yang lainnya tampak mulai menunjukkan perilaku agresif ketika mulai bersekolah. Faktor sekolah yang berpengaruh antara lain: 1) teman sebaya, lingkungan sosial sekolah, 2) para guru, dan 3) disiplin sekolah. Pengalaman bersekolah dan lingkungannya memiliki peranan penting dalam pembentukan perilaku agresif anak demikian juga temperamen teman sebaya dan kompetensi sosial,Guru-guru di sekolah sangat berperan dalam munculnya masalah emosi dan perilaku itu. Perilaku agresifitas guru dapat dijadikan model oleh anak dan disiplin sekolah yang sangat kaku atau sangat longgar di lingkungan sekolah akan sangat membingungkan anak yang masih membutuhkan panduan untuk berperilaku. Lingkungan sekolah dianggap oleh anak sebagai lingkungan yang memperhatikan dirinya. Bentuk pehatian itu dapat berupa hukuman, kritikan ataupun sanjungan.
4. Faktor Budaya
Pengaruh budaya yang negatif mempengaruhi pikiran melalui penayangan kekerasan yang ditampilkan di media, terutama televisi dan film. Menurut Bandura (dalam Masykouri, 2005: 12.10) mengungkapkan beberapa akibat penayangan kekerasan di media, sebagai berikut. Pertama, Mengajari anak dengan tipe perilaku agresif dan ide umum bahwa segala masalah dapat diatasi dengan perilaku agresif. Kedua, Anda menyaksikan bahwa kekerasan bisa mematahkan rintangan terhadap kekerasan dan perilaku agresif, sehingga perilaku agresif tampak lumrah dan bisa diterima. Ketiga, Menjadi tidak sensitif dan terbiasa dengan kekerasan dan penderitaan (menumpulkan empati dan kepekaan sosial). dan Keempat, Membentuk citra manusia tentang kenyataan dan cenderung menganggap dunia sebagai tempat yang tidak aman untuk hidup.
Akibat sering nonton salah satu kartun, dan film robot di beberapa stasiun TV, anak cenderung meniru tokoh tersebut dan selain itu juga meniru perilaku saudara sepupu teman sepermainannya. Terkadang orang tua melarang putra – putrinya untuk menonton film – film kartun dan film robot tersebut tentunya dengan memberikan penjelasan, tetapi belum membuahkan hasil yang maksimal.
Selain itu, faktor teman sebaya juga merupakan sumber yang paling mempengaruhi anak. Ini merupakan faktor yang paling mungkin terjadi ketika perilaku agresif dilakukan secara berkelompok. Ada teman yang mempengaruhi mereka agar melakukan tindakan-tindakan agresif terhadap anak lain. Biasanya ada ketua kelompok yang dianggap sebagai anak yang jagoan, sehingga perkataan dan kemauanya selalu diikuti oleh temannya yang lain. Faktor-faktor Penyebab Anak Berperilaku Agresif di atas sangat kompleks dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Kamis, 22 September 2011

Ngompol pada Anak: Atasi dengan Terapi Ngompol

Jangan biarkan tempat tidur anak Anda bermandikan air kencing anak Anda setiap hari.
"Duuh, kok nggak belajar-belajar sih anak ini?". Mungkin itu yang Anda pikirkan. Anda pun bertanya-tanya mengapa kebiasaan anak tersebut tidak hilang-hilang.
Bapak/Ibu, Papa/Mam, Papi/Mami dan Abi/Umi TKIT dan SDIT Fathona Palembang yang dimuliakan Allah, ngompol pada anak adalah suatu kejadian yang biasa. Namun bila kebiasaan ini berlarut-larut, terjadi selama bertahun-tahun bahkan hingga menginjak SD, ini merupakan suatu kebiasaan buruk yang harus segera dihentikan. 
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.
Ceritakan kepada sang anak bahwa ngompol adalah hanya untuk bayi saja. Katakan bahwa anak Anda sudah lebih daripada sekedar bayi. Ajak anak Anda apa jadinya bila berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan ngompol terus. Jadikan dalam hatinya bahwa ia harus stop kebiasaan ini.
Ajarkan setiap malam untuk buang air kecil dahulu sebelum tidur (akan lebih baik juga bila selalu disertai gosok gigi dan juga wudhu - bagi mereka yang mau). Kegiatan ini harus dibuat rutin agar sang anak terbiasa hingga dewasa nantinya.
Bisikkan kepadanya sesaat sebelum tidur bahwa anak baik selalu buang air kecil di kamar mandi / kloset. Bila ada keinginan buang air kecil, bangunlah dan buanglah di kloset. Ulangi kalimat ini dengan lembut dan yakinilah bahwa sang anak mendengarnya.
Gunakan kalimat positif, hindari penggunaan kalimat negatif. Contoh:
--- gunakan kalimat:
"Nak, bila akan pipis, bangunlah, lalu turun dari tempat tidur, pergi ke kamar mandi dan pipislah di toilet."
--- jangan gunakan kalimat (apalagi disertai ancaman meski dengan nada lembut):
"Nak, jangan pipis ya. Kalau pipis, nanti papa jewer kamu ya. Jangan ngompol di kasur ya. Kalau ngompol nanti papa kasih tahu teman-teman kamu, lho.
Mengapa jangan menggunakan kalimat negatif, bu Iin?
Hal ini disebabkan otak sang anak tidak mengenal kata "jangan, tidak, dsb." sehingga bila dikatakan "jangan ngompol ya nak" maka otak akan menerjemahkan "..ngompol ya nak".
Tidak lupa, berdoa kepada yang Maha Kuasa agar dimudahkan usaha Anda.

Selasa, 20 September 2011

Seri Psikologi Perkembangan Anak (TKIT/SDIT Fathona Palembang)

Masa anak-anak adalah saat-saat langka bagi mereka terlebih 6 tahun pertama. Di saat inilah terjadinya perkembangan dan pertumbuhan otak anak yang luar biasa pesatnya. Oleh karena itu Anda sebagai orang tua/pendidik selayaknyalah menitikberatkan pendidikan anak di masa keemasan ini. 
Bapak/Ibu, Papi/Mami, Ayah/Ibu dan Abi Umi yang tergabung dalam TKIT dan SDIT Fathona Yayasan Pendidikan Frania Palembang yang selalu sayang pada buah hatinya, ketahuilah bahwa pembentukan emosi dan kemajuan anak Anda sebenarnya telah dimulai semenjak Anda dan pasangan Anda (suami /istri) berniat untuk memiliki keturunan. Bahkan saya pernah mendengar pepatah /kata-kata bijak bahwa "membentuk jiwa anak adalah dimulai satu generasi sebelum anak dilahirkan". Adalah benar bahwa pembentukan emosi anak ditentukan oleh orang tua dan lingkungannya. Orang tua berperan besar dalam membentuk anak luar dalam. Demikian pula dengan lingkungan, memegang andil yang cukup besar dalam membuat pola sikap anak-anak kita. Dalam hal ini, akan lebih baik bila kita sebagai orang tua / pendidik mengenal karakteristik anak-anak kita. Dengan mengetahui psikologi perkembangan anak, tentu akan lebih mudah mengidentifikasi kebutuhan mendasar anak-anak kita untuk berkembang lebih lanjut, mengoptimalkan kemampuan dan kepintaran mereka. Dengan mempelajari psikologi perkembangan anak usia dini, Anda akan mengenal pola dan sikap yang anak-anak Anda tunjukkan, sehingga Anda bisa memberikan bahasa kasih, support dan pujian yang tepat bagi perkembangan jiwa anak-anak sejak dini.
Selain kita membina diri dan keluarga kita, pun kita selayaknyalah memberikan perhatian bagi pembentukan dan perbaikan kepribadian masyarakat kita. Bila masyarakat memiliki kebiasaan dan karakter yang baik, tentu akan berbekas kepada jiwa anak-anak kita. Bila lingkungan masyarakat buruk, tentu saja akan dengan mudah mempengaruhi anak kita.

Wisata Pulau




Pulau Tidung memang menarik mempunyai sejuta keunikan, pulau yang satu ini memang banyak di kunjungin wisatawan domestik dan asing karena keindahan laut dan pemandanganya begitu asri sehingga selalu membuat penasaran orang yang belum pernah kesana, Pulau ini sudah didiami penduduk sejak zaman penjajah Belanda ceritanya begini, ketika Fatahillah menyerbu Malaka, beliau dan pasukannya memanfaatkan pulau-pulau yang ada di Teluk Jakarta sebagai tempat mengatur strategi. Salah satu pulau itu diberi nama Pulau Tidung, artinya pulau tempat berlindung.
Sebelah timur pulau ini terdapat Pulau Tidung Kecil. Kini kedua pulau ini tersambung oleh sebuah jembatan kayu yang sangat indah. Kita bisa menyusuri jembatan itu sambil melihat ke bawah laut yang bening dengan pemandangan karang-karang dan ikan yang beraneka warna. Panjang jembatan sekitar 2 kilometer. Air lautnya yang bening dan hamparan pasir putih di tepi pantainya sangat indah untuk dinikmati. Belum lagi pesona sunrise dan sunset yang indah setiap harinya.
Berenang dan mancing di Pulau ini sangat menyenangkan. Pengunjung bisa mancing di dermaga atau di jembatan atau menyewa kapal nelayan. Begitu juga berenang. Kegiatan diving dan snorkling juga oke. Apalagi sekarang sudah banyak tersedia penyewaan peralatan snorkling dan diving plus guide dan kapal kecilnya.
Untuk penginapan jangan khawatir. Ada banyak tempat penginapan di sini. Apalagi dalam satu tahun terakhir, pembangunan penginapan-penginapan baru terus dilakukan oleh penduduk untuk mengantisipasi jumlah pengunjung yang terus meningkat setiap minggunya. Kalau pun penginapan yang ada penuh, kita bisa kok menumpang di rumah salah satu penduduk. Umumnya mereka wellcome kepada para tamu, pokoknya kalau wisata liburan kesana anda tidak akan rugi

Senin, 05 September 2011

Ikhtilaf Buat Indonesia

Indahnya Lebaran 3 Kali, Kemenangan Buat Indonesia
perbedaan lebaran 2011


Gitu aja kok repot!

Jumat, 19 Agustus 2011

Kisah Anak Muslim Pertama

Meskipun masih berdakwah diam-diam, banyak orang yang menyatakan ingin menikmati indahnya Islam. Islam memang indah kawan, bisa menyentuh hati yang paling dalam. Sungguh tiada benar bila Islam identik dengan kekerasan dan lain sebagainya (ma'af).
Islam selalu mengajarkan kebenaran, santun dan selalu menghormati manusia lain tak pandang agama yang dipeluk oleh orang tersebut.



Kisahnya.
Di antara sekian anak yang pertama masuk islam adalah Ali bin Abi Thalib dan Zaid.
Sungguh beruntung kedua anak itu. Mereka bisa tingal di rumah Nabi Muhammad SAW, seorang manusia yang selalu dipuji baik di langit maupun di bumi. Tak semua orang bisa seberuntung mereka.
Anak pertama yang masuk islam adalah Ali, kemudian diikuti oleh Zaid. Mereka menikmati kebahagiaan menjadi anak-anak muslim pertama, mempelajari islam, ajaran terbaik yang paling indah langsung bersama Rasulullah SAW.
Ali tidak pernah terpisah dari Rasulullah SAW meski hanya sebentar. Ali selalu mengikuti kemana saja Rasulullah SAW pergi, bahkan ke gunung dan ke padang pasir.
Mereka selalu shalat bersama, Ali terlihat begitu bahagia dengan apa yang dia lakukan bersama Rasulullah SAW.
Berita tentang perubahan sikap Ali semenjak dekat dengan Nabi Muhammad SAW terdengar ibunya. Ibu Ali mendengar jika putranya itu tidak pernah terpisah dari Rasulullah SAW, shalat bersama dan sebagainya.
Karena tidak tahu seperti apa ajaran islam, ibu Ali pun menjadi khawatir (hal yang lumrah bila seorang ibu khawatir karena belum mengetahui apakah diajari kebenaran atau sebaliknya).
Hingga suatu hari, ia berkata kepada suaminya, Abu Thalib,
"Berhati-hatilah! Anakmu kurasa sudah menghabiskan terlalu banyak waktu bersama Muhammad. Aku takut sesuatu yang membahayakan akan terjadi padanya," ujar Ibu Ali.
Abu Thalib memang tipe orang yang tidak suka menilai seseorang dari satu sisi saja, ia pun tak suka mendengarkan penjelasan dari satu pihak. Abu Thalib pun berusaha mencari kebenarannya dengan caranya sendiri.
Untuk itu, tanpa sepengetahuan istrinya, ia selalu pergi meninggalkan rumah untuk mengetahui apa yang terjadi. Ia pun mencari tahu dimana keponakan dan putranya itu berada.
Dukungan Orang Tua.
Setelah mendapat informasi tentang keberadaan Rasulullah SAW dan anaknya, Abu Thalib pun kemudian pergi ke sana. Ternyata keponakan dan anaknya sedang shalat bersama di sebuah lembah di luar kota Makkah. Abu Thalib mengawasinya dari kejauhan, ia pun mengamati mereka beberapa lama.
Setelah Rasulullah SAW dan Ali selesai menjalankan shalat, Abu Thalib pun mendekati mereka.
Abu Thalib menyapa Nabi Muhammad SAW dan bertanya,
"Muhammad, ajaran apakah yang kau jalankan ini?"
Seperti biasa, Rasulullah SAW mengatakan dengan jujur tentang ajaran yang sedang Beliau anut,
"Paman, ini adalah ajaran yang paling indah, Islam namanya. Kau ada dalam daftar teratas orang yang akan aku ajak masuk Islam. Kau berhak memeluk Islam melebihi dari siapa pun. Berhentilah menyembah berhala dan berdoalah kepada Allah Yang Esa."
Abu Thalib paham betul dengan karakter dan watak keponakannya itu. Muhammad dari kecil terkenal jujur dan tak akan pernah berbohong. Abu Thalib diam sejenak, memikirkan apa yang diucapkan Rasulullah SAW.
"Apa yang akan dikatakan orang-orang kalau aku, seorang pemuka di Makkah melakukan apa yang diminta keponakannya?" bisiknya dalam hati.
Karena khawatir pendapat orang-orang tentangnya, Abu Thalib berkata,
"Aku tidak bisa meninggalkan ajaran amaku. Tapi, kamu teruskan saja menjalankan ajaran barumu. Aku bersumpah, selama aku masih hidup, tidak akan ada orang yang bisa menyakitimu," kata Abu Thalib.
Kemudian ia berpaling kepada anaknya,
"Anakku, bagaimana pendapatmu?"
"Ayah..," kata Ali.
"Aku sudah beriman kepada Allah dan Rasul yang diutus-Nya. Aku sudah menjadi pengikut Muhammad SAW, aku pun sudah shalat bersamanya," kata Ali.
"Memang itulah yang tepat untuk kau lakukan, anakku," kata Abu Thalib.
"Ia akan mengajakmu kepada kebaikan. Lakukan semua yang dikatakannya kepadamu dan jangan pernah meninggalkannya," tambahnya.
Akhirnya Ali pun merasa lega mendengar perkataan ayahnya. Sekarang Ali benar-benar merasa tenang dan tanpa rasa takut lagi kalau diketahui oleh orang tauanya.
(Abu Thalib ini adalah paman dari Rasulullah SAW yang selalu setia melindungi dan mengayomi keponakannya hingga akhir hayatnya, namun sayang paman Nabi yang satu ini belum masuk Islam sampai meninggalnya, hingga turunlah sebuah ayat yang menyatakan hal itu terhadap Rasulullah dan paman Nabi. Mungkin lain kali akan dikisahkan).

Senin, 15 Agustus 2011

"Dahsyatnya Sedekah: Batu Ginjalpun Hilang"

Kisah ini dialami oleh tetangga saya. Karena sakit batu ginjal yang dideritanya semakin parah, terpaksa dia harus opname di rumah sakit. Dari hasil diagnosa, dokter memutuskan untuk menyembuhkan sakit tetangga saya itu, jalan satu-satunya adalah dengan cara operasi.
Kabar itu sungguh mengejutkan bagi tetangga saya ini. Jangankan dioperasi, pada jarum suntik saja dia takutnya setengah mati. Dia bersikukuh tidak mau operasi, dia bersikeras menggunakan obat-obatan saja untuk mengobati sakit batu ginjalnya, walau dokter sudah memberi keputusan harus operasi.
Ditengah kebingungan, istrinya mendapatkan buku “The Miracle of Sedekah” karya ustad Yusuf Mansur. Buku itu memang berisi ulasan yang sangat bagus akan kekuatan sedekah. Dari buku itulah sebuah titik terang didapatkan tetangga saya, sebuah kesimpulan bahwa sedekah bisa mengatasi 1001 masalah, masalah kesehatan salah satunya. Akhirnya dengan keyakinan yang tinggi bahwa sedekah bisa juga menyembuhkan penyakit, sang suami meminta istrinya mengambil sejumlah uang untuk disedekahkan dengan niat agar penyakitnya bisa sembuh tanpa operasi.
Setelah uang diambil, uang itu dibagi dalam beberapa amplop. Kemudian uang itu dibagikan pada pasien dan keluarga di kelas 3, yang notabene adalah kalangan tidak mampu. Selain itu, semua bingkisan yang dibawa oleh teman-teman kantor atau relasinya, semuanya disedekahkan pada para tukang becak yang mangkal di depan rumah sakit.
Tak terasa, sudah tujuh hari tetangga saya opname di rumah sakit. Pada hari ketujuh itulah pernyataan mengejutkan datang dari dokter yang biasa menangani sakitnya. Dokter itu bilang bahwa batu ginjal yang berada dalam tubuhnya sudah tidak ada lagi sehingga operasi tidak jadi dilakukan…Subhanallah.
Kisah ini disampaikan tetangga saya saat memberikan ceramah tarawih malam tadi. Kebetulan tema ceramah dia adalah kekuatan sedekah, maka dia sekaligus menceritakan kisahnya yang berhubungan dengan sedekah itu agar bisa diambil hikmahnya bagi kami semua.
Dalam sebuah hadist, saat malaikat menanyakan apa kekuatan yang bisa mengalahkan gunung, Allah menjawab besi. Saat ditanya lagi apa yang lebih kuat dari besi, Allah menjawab api. Saat ditanya lagi apa yang lebih kuat dari api, Allah menjawab air. Ditanya apa yang lebih kuat dari air, Allah menjawab angin. Saat ditanya apa yang lebih kuat dari segala yang diciptakan tersebut Allah menjawab; SEDEKAH yang dilakukan tangan kanan tanpa diketahui oleh tangan kiri (maksudnya sedekah tanpa disertai pamer pada sesama manusia).
So…di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, yuk kita berlomba-lomba sedekah. Karena kekuatan sedekah sungguh luar biasa dan bisa untuk mengatasi 1001 masalah. Semoga artikel saya ini bermanfaat, sukses untuk anda…..

Tidak Sabar Berbuka Puasa

Suatu hari pada bulan ramadhan seorang anak tidak sabar menunggu adzan maghrib dan mengeluh pada bapaknya. "Bapak, maghribnya jam berapa sich?" "Jam 6, sabar dong" Jawab bapaknya dengan santai. "Kok dari tadi masih jam 3 terus" "Emang knp?" "Kan pengen cepet buka puasa pak..., apa kita putar aja jamnya biar jam 6?" "Ya udah..." "Asyikkk..." Kata anak itu dan segera memutar jarum jam sampe ke angka 6. "Pak...udah jam 6 tuh, buka puasa yok..." "Lho... itukan baru jam di kamar. Di ruang tamu, di ruang tengah, di kamar bapak, dan di dapur belum." "Oh...gitu ya pak, harus jam 6 semuanya?" Respon anak itu manggut-manggut, lalu berlari dan memutar semua jam di rumahnya. "Bapak udah semua..." Teriaknya girang. "Jam tetangga-tetangga dan masjid udah?" "Lho...kok sampe jam tetangga dan masjid juga??" "Ya iyalah....kan harus jam 6 semuanya, baru bisa buka puasa" "Ya....capek dhe, mending nunggu aja, ketimbang mesti capek-capek muter jarum jam sedesa."

Minggu, 14 Agustus 2011

Cerita "Raja Yaman yang Ingin Menghancurkan Ka'bah"

Cerita ini ku Persembahkan buat Bunda, Umi, Mami dan anak-anakku tercinta yang ada di TKIT Fathona Palembang.....

Anak-anak yang Abi Cintai…
Pernahkah kalian membaca surat Al-Fiil?
Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Kaafirun.

Nama Al-Fiil diambil dari kata Al-Fiil yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya gajah. Mari kita simak bacaan surat tersebut disertai dengan artinya:

1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabbmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Gambar Gajah
Surat Al-Fiil mengemukakan cerita pasukan bergajah dari Yaman yang dipimpin oleh Abrahah yang ingin meruntuhkan Ka’bah di Makkah. Peristiwa ini terjadi pada tahun Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan. Kalian ingin tahu kisah selengkapnya?

Abrahah adalah gubernur negeri Yaman yang merupakan bagian dari Kerajaan Habasyah yang kini dikenal dengan nama Negeri Ethiopia. Penduduk Negeri itu menganut agama Nashrani.

Abrahah berkeinginan agar bangsa Arab pada saat itu untuk berhaji ke San’a, ibu kota Yaman, tidak ke Kota Makkah tempat Ka’bah berada.

Untuk itu, dia membuat sebuah gereja yang bernama Al-Qullais. Tempat ibadah ini tiada bandingannya. Suatu saat, salah seorang dari suku Quraisy dari Makkah ingin merendahkan kedudukan gereja ini dengan cara membuang hajatnya di gereja. Dia telah mengotori dinding gereja tersebut, kemudian melarikan diri.

Mengetahui hal ini, Raja Abrahah sangat murka. Dia langsung memerintahkan pasukannya untuk menyerang Kota Makkah dan menghancurkan Ka’bah. Di antara pasukan tersebut terdapat tiga belas ekor gajah. Gajah terbesar bernama Mahmud.

Selama perjalanan mereka menuju Makkah, banyak suku dari Bangsa Arab berusaha menghadang Abrahah dan pasukannya, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil mengalahkan mereka.

Akhirnya, Abrahah pun sampai di dekat Kota Makkah. Di sana terjadi perundingan antara dia dan pemuka Kota Makkah. Pemuka Kota Makkah itu adalah Abdul Mutthalib, kakek Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Hasil perundingan itu adalah Abrahah akan mengembalikan unta-unta Abdul Mutthalib yang telah diambil oleh pasukannya. Adapun urusan penyerangan Kota Makkah, maka ini tergantung keputusan yang akan diambil oleh Abrahah sendiri.

Abdul Mutthalib pun kemudian memerintahkan penduduk Makkah untuk mengungsi dari kota tersebut, sementara Abrahah memutuskan untuk melanjutkan niatnya. Pasukannya bergerak terus menuju Kota Makkah sampai ke Lembah Muhassir.

Ketika pasukan itu sedang berada di tengah lembah, tiba-tiba muncul sekumpulan burung. Burung-burung tersebut menghujani pasukan dengan batu-batu kecil.

Tidaklah batu itu menimpa tubuh pasukan Abrahah, kecuali tubuhnya akan hancur tercerai-berai. Mereka binasa dengan keadaan yang mengenaskan.

Abrahah Al-Ashram pun melarikan diri dalam keadaan tubuhnya hancur sepotong demi sepotong sampai dia meninggal di Yaman.

Ini merupakan kemenangan yang Allah ‘azza wa jalla anugerahkan kepada penduduk Makkah dan juga bentuk perlindungan Allah kepada rumah-Nya, yaitu Ka’bah di Makkah. (*)

(Sumber: Kisah Tentang Ka'bah, Penerbit Al-Ilmu Jogjakarta)

Rencana Prorgam Gawean POMG TKIT Fathona ......


POMG merupakan wadah bagi penyampaian aspirasi para orang tua dan pihak-pihak lain ke sekolah atau sebaliknya sehingga proses pendidikan dapat berjalan secara lebih baik. Sebagaimana fungsi dan peran komite sekolah seperti tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no.044/U/2002, yaitu sebagai pemberi pertimbangan, pendukung dan pengontrol jalannya proses pendidikan, maka perlu kiranya komite sekolah menyusun program kerja. Secara umum.program kerja komite sekolah selaras dengan apa yang telah diprogramkan sekolah karena dalam jadwal pelaksanaannya nanti menyesuaikan dengan kalender akademik yang telah ditetapkan oleh TKIT Fathona. Setelah terbentuknya Pengurus Persatuan Orang tua murid dan Guru (POMG), periode 2011-2012, berikut adalah Program Kerjanya:
A.   Program Rutin
1.     Pertemuan Rutin antara Orang Tua Siswa, Bunda untuk mengevaluasi perkembangan Siswa,
2.    Terlibat dan Membantu kegiatan keluar TKIT Fathona, yaitu dengan menyediakan kendaraan, yang melibatkan orang tua murid. Sehingga dapat menekan biaya transportasi kegiatan tersebut,
3.    Bulan Ramadhan menghimpun Zakat, Infaq, Sodakoh dan Wakaf (ZISW) kerja sama antara Bunda, Orang Tua dan Anak-Anak.
4.    Hari Bapak/Papa/Abi menjemput anak-anak kesayangan “Jumat Usroh”.
5.    Program “Hari Cita-cita Anak”, ditetapkan hari Rabu (Anak-Anak bebes berekspresi memakai Pakaian yang dicita-citakannya).

B.   Program Semesteran
1.     Seminar, Workshop antara Orang Tua, Bunda dan Praktisi Pendidikan tentang Perkembangan Anak,
2.    Mensosialisasi Program Pembelajaran Baru seperti Strategi, pendekatan dan model pada bunda, orang tua dan anak.
3.    Hari Bapak/Ibu/Papa/Mama/Abi/Umi mengajar atau menjadi Fasilitator dalam Kelas sesuai dengan Keahliannya. (Jadwal Menyusul).

C.   Program Tahunan
1.     Family Day Program
2.    Terlibat dan Membantu pentas Seni akhir tahun.
3.    Membantu pelaksanan gladi resik dan pentas, mengkoordinir konsumsi, mengantar anak-anak untuk Kegiatan.
4.    Pengumpulan Pakaian Layak Pakai untuk disumbangkan pada orang yang berhak menerimanya kerjasama Bunda dan Orang Tua.
5.    Berbuka Bersama pada bulan Ramadhan sekaligus memberikan Sumbangan Pakaian Layak Pakai dan Zakat Fitrah pada orang yang berhak menerimanya.

     Semoga dengan silaturahmi dan kerjasama yang baik, program kerja ini dapat terlaksana.


    Catatan:
    Bapak/Ibu, Papa/Mama, Papi/Mami dan Abi/Umi....Tolong ditanggapiya rencana      
    Gawean kita niiii, bila perlu dapat mengusulkan beberapa gawean yang positif laennyo....


Sabtu, 13 Agustus 2011

Pengurus POMG TKIT Fathona

SUSUSNAN PENGURUS POMG TKIT FATHONA PALEMBANG
PERIODE 2011-2013

Pelindung                                     : Ketua Yayasan Fathona
Penasehat                                     : Bapak Apran, S.Si.
                                                                  Bapak Yulian Candra

Ketua                                                            :  Abi Najwa  Bpk Muhammad Isnaini
Wakil Ketua                                             : Mama Naila  Ibu Endah
Sekretaris                                     : Papa Arkan Bpk Teuku Rulli Hilman
Wakil Sekretaris                  : Mama Hakim Ibu Yanti
Bendahara                                  : Mama Faris Ibu Lili

Bidang Usaha                       :
Koordinator                                   : Mama Dhafa Ibu Harun
Anggota                                           : Mama Dwiki Ibu Romilah
                                                                  Mama Algina Ibu Candra

Bidang Pendidikan            dan Latihan (Diklat)               :  
Koordinator                                   : Mama Sazkia Ibu Dian Eka Sari
Anggota                                           : Mama Fina Ibu Santi Fitri
                                                                  Mama Zalfa Ibu Mira
                                                                 
Bidang Pembangunan     :
Koordinator                                   : Papa Sophie Bpk M. Tofik MK
Anggota                                           : Mama Amel Ibu Suwandi
                                                                  Mama Faqih Ibu Nurjannah

Bidang Kerohanian                     :
Koordinator                                   :  Ummi Izah Ibu Rika
Anggota                                           :  Mama Anisah Ibu Santi
                                                                   Mama Aidil Ibu Septi

Bidang Humas Puslikasi           :
Koordinator                                   :  Mama Aisyah Ibu Risma
Anggota                                           :  Mama Adinda Ibu Cira
                                                                   Mama Rafi Ibu Novi




Palembang, 1 Agustus  2011
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Frania TKIT Fathona Palembang,



Kurniah, ST